Jennifer Shahade sudah dikelilingi oleh catur sepanjang hidupnya. Ayahnya, Mike Shahade adalah Master FIDE ad interim saudara laki-lakinya, Greg Shahade, artinya Master Internasional.
Jennifer sudah melampaui mereka berdua, mendapatkan gelar Grandmaster wanita FIDE dengan peringkat global 6945, peringkat benua 867, serta peringkat nasional AS 335.
Beliau memenangkan kompetisi besar pertamanya pada tahun 2002, menjadi kampiun Catur perempuan Alaihi Salam pada Seattle, Washington.
Tahun berikutnya, ia mendapatkan norma Master Internasional FIDE kedua, dan pada tahun 2004, Shahade sebagai juara Catur wanita AS 2 kali.
Selain memenangkan gelar langsung, Shahade sudah mewakili Amerika perkumpulan dalam 3 Olimpiade Catur pada tahun 2000, 2002, dan 2004.
Beliau menyukai pembukaan Sisilia waktu bermain menjadi hitam dan putih, meskipun dia sudah memainkan poly orang lain pula, termasuk Tarrasch Prancis, Ruy Lopez, Indian Nimzo, serta Grunfeld.
Grandmaster perempuan dan pemain poker profesional, kitab Chess Queens karya Jennifer Shahade diluncurkan hari ini.
Shahade mempunyai lebih kurang $350k dalam uang tunai turnamen game online pribadi dan bekerja sebagai duta buat PokerStars serta Poker Power (untuk yang terakhir dia jua duduk pada dewan).
Menjelang rilis buku, aku dapat berbicara dengan Shahade ihwal versi sebelumnya dari kitab Catur Pelacur, kawasan buat acara wanita pada catur serta poker, dan seperti apa beliau beralih asal kampiun catur ke hiu poker.
Chess Queens ialah pengerjaan ulang lengkap berasal bukunya tahun 2005 Chess Bitch. Ini menceritakan kisah wanita pada catur melalui sketsa sejarah pemain luar biasa.
Kisah-kisah ini dijalin dengan selingan otobiografi serta esai langsung tentang topik mulai berasal peran talenta dalam jenius catur sampai apakah “penjualan seks” dapat menjadi perilaku feminis atau tak.
Dalam Chess Bitch, ketiga elemen ini – sejarah, esai, serta otobiografi – dijalin beserta buat menceritakan kisah para pemain catur dari kampiun dunia perempuan pertama hingga gelar Kejuaraan perempuan AS kedua Shahade di tahun 2004.
Kitab ini diakhiri menggunakan kisah kemenangan ke 2 gelar Kejuaraan perempuan A.S. Shahade. sesudah kemenangan itu, Shahade terus bermain catur kompetitif selama beberapa tahun, tetapi perlahan-huma fokusnya beralih ke poker.
Saya bertanya kepadanya bagaimana cita rasanya pulang asal permainan pada mana dia berada di antara elit mapan buat memilih jalan baru menuju keunggulan melalui bidang baru.
Daya tarik poker bukan hanya uang, tetapi juga cara buat memberi makan serangga bepergian yg sudah dikembangkan Shahade waktu bermain catur secara internasional. Ini jua menghadirkan tantangan serta subkultur baru buat dijelajahi.